S'pore & M'sia - First Backpacker Experience!

Di Planetarium KL ala Stonehenge
Benar kata orang yg katanya Negara pertama yg akan dikunjungi orang Indonesia untuk berwisata adalah Malaysia dan Singapura karena keduanya merupakan Negara yg paling dekat dgn Indonesia. Dan begitu juga saya yg untuk pertama kalinya keluar negeri memilih ke Malaysia dan Singapore sebagai Negara tujuan pertama untuk merasakan sensasi pengalaman ber backpacker ria..yiiihuiii…

Keinginan saya untuk melancong keluar negeri bermula ketika saya mendengar ada ketentuan baru bahwa siapa yg punya NPWP maka tidak perlu membayar fiscal luar negeri yg sebesar Rp 1 juta itu, dan kemudian secara tak sengaja saya melihat promo iklan maskapai air asia yg bagi2 kursi gratis ke berbagai destinasi baik domestic maupun manca Negara..wah kebetulan pikir saya..maka sebagai langkah awal saya mengurus pembuatan passport baru di kantor imigrasi Surabaya pada pertengahan Februari 2009. 


Setelah beberapa hari passport keluar, dan saya mencoba mengajak rekan2 kantor saya untuk pelesir ke luar negeri, dari beberapa orang yg saya ajak akhirnya ada lima teman kantor yg bersedia ikut jalan2 keluar negeri, salah satu teman kantor mengajak satu teman lagi dari luar. Kami bertujuh mengarange tanggal dan jam flight yg semuanya bisa. Setelah semua sepakat maka tanggal,jam,dan destinasipun disepakati, eh..harga di air asia benar2 gratis lho, Nol rupiah, Cuma kena biaya administrasi sama tax doing, totalnya Surabaya-Kuala Lumpur PP Cuma Rp 250 ribu doang! Lebih murah daripada naik kereta eksekutif Surabaya-Jakarta sekali jalan.

Setelah urusan tiket pesawat beres, maka selanjutnya adalah membooking untuk penginapannya secara online, dgn pertimbangan agar gampang dan biar kebagian tempat tidur, kami ndak mau dipusingkan disana bila masih harus mencari2 tempat menginap lagi, iya kalo ada pas murah kalo ga ada, atau ada tapi mahal? Kami lalu searching mencari penginapan yg murah by gugling, at the end kami menemukan http://www.hostelworld.com jaringan reservasi hostel dunia (ingat hostel dengan S bukan hotel -_-), dari situs itulah kami booking penginapan kami di s’pore dan di m’sia. Hostel merupakan sejenis asrama atau losmen dimana ada beberapa kamarnya yg satu kamar bisa diisi 4,6,8, atau bahkan 10 orang sekaligus karena modelnya dorm gitu dgn model termpat tidur bertingkat. 


Akhirnya hari keberangkatanpun tiba, tepat pada hari pemilu pemilihan anggota DPR pada bulan April 2009, jadi hari libur. Pagi hari, kami berlima berangkat dari Juanda Surabaya, sedangkan dua rekan saya yg lain berangkat dari Jakarta karena memang berasal dari kantor Jakarta. Setelah ketemuan di LCCT (Low Cost Carrier Terminal) yaitu bandara khusus untuk low fare air asia di KL, kami berpisah, saya sendirian mengambil flight ke S’Pore sementara keenam teman saya menuju Penang.

S’Pore

Merlion Tampak di belakang Esplanade
Saya di s’pore Cuma dua hari satu malam, begitu mendarat di bandara changi saya sempat kebingungan dengan luasnya bandara tersebut setelah sempat Tanya sana-sini dgn bahasa inggris yg belepotan akhirnya saya ditunjukkan MRT (Mass Rapid Transport) ke arah kota, dan sempat juga terjadi adegan kebingungan waktu pertamakali menggunakan mesin koin MRT. Tujuan saya pertama adalah ke Orchard Road, kawasan perbelanjaan yg amat terkenal itu. Sampai sore saya muter2 di kawasan orchard dan malamnya saya mencari makan di lucky plaza, di situ banyak makanan halal dan juga banyak makanan Indonesia. Sekitar pukul 8 malam saya menuju lokasi hostel yg sudah saya booking sebelumnya, lumayan murah hanya sekitar Rp 140ribu semalam, tepatnya namanya ABC hostel di dekat Victoria street di sampingnya masjid Sultan dekat kampong arab, sangat dekat dgn pertokoan bugid junction. Setelah bertanya kesana kemarin dan mencari akhirnya ketemu juga..cek in dan langsung terlelap di kamar yg berisi 6 orang tersebut.

Keesokan harinya saya cek out setelah terlebih dahulu sarapan pagi di hostel dgn setangkup roti. Tujuan pertama saya hari itu adalah berkeliling s’pore dgn bus dan menuju esplanade. Setelah sampai di esplanade saya tentu saja bernarsis ria dgn berfoto2 berlatar belakang esplanade dan merlion, dan letak merlion sangat dekat dengan esplanade. Thanks to orang2 lewat yg mau saya mintai tolong untuk poto saya -_-. Merlion merupakan singa symbol s’pore yg terkenal itu. Puas dari sana lalu saya lanjutkan ke Mustapha center dan sekaligus ke little india. Oh ya dalam perjalanan ke esplanade td saya melewati china town tapi tdk sempat mampir. Sehabis window shopping di Mustafa center karena sudah malam saya menuju ke stasiun kereta tanjung pagar, yg akan membawa saya ke KL. Di stasiun ini saya menyaksikan langsung dengan mata kepala saya sendiri bahwa sinetron Indonesia ditonton orang di sana. Waktu itu mereka menyetel chanel RCTI.
Oh ya..untuk menyiasati biar hemat, saya membeli roti dan minuman di 7 eleven, di s’pore makanan dan minumannya menurut saya kurang sesuai kantong seorang backpacker seperti saya hehe.

M’sia


 

Kehabisan Tiket Ke Skybridge Twin Tower
Setelah menempuh perjalanan semalaman plus ndak bisa tidur karena udara sangat dingin di dalam kereta, pada pagi hari saya sampai di KL sentral dan bersua lagi dengan keempat teman saya (setelah dua yg lain melanjutkan ke s’pore). Dari KL sentral kami menuju lokasi hostel kami di daerah bukit bintang untuk menaruh tas2 bawaan kami. Nama hostelnya Paradiso hostel, lumayan murah, semalam sekitar Rp 130 rb, satu kamar berenam, dengan enam tempat tidur.
Setelah meletakkan barang bawaan kami menuju twin tower petronas, namun apa lacur, kami sudah terlalu siang dating di sana, sehingga kehabisan tiket untuk naik ke sky bridgenya, orang2 sdh pada antri sejak pukul 5 pagi, sementara loket baru buka pukul 8 pagi, antrinya banyak banget, sepertinya belum afdhol klo ke petronas tower belum naik sky bridge. Gagal dapat tiket kami menujua china town di petaling street, yak..disini banyak sovenir2 dgn harga miring asal pandai menawar. Puas berbelanja souvenir, kami menuju planetarium dan orchird park, naik taksi memang lebih murah apalagi kalo bisa nawar, namun parahnya taksi di KL jelek2, tidak sebagus di Indonesia, mana AC nya siang2 panas tidak dinyalain lagi.

Sorenya setelah puas di area park dan planetarium kami balik hostel dan makan malam di sekitar bukit bintang yg banyak bertebaran seafood. Setelah makan malam diiringi rintik hujan, kami menuju sungai wang plaza untuk berburu oleh2 makanan. Hari cukup malam, setelah berbelanja kami memutuskan untuk balik hostel beristirahat untuk besok pagi2 mau antri tiket petronas tower.  

Hari Pertama di KL ke Bird Park

Keesokan paginya, kami sudah berangkat pagi2 ke petronas tower untuk coba antri tiket dan naik ke sky bridge, tapi setelah sampai disana tak dinyana antrian sdh panjang dan mengular..gila orang2 tsb mengantri sejak malam kali ya. Namun perjuangan kami terbayar dengan mendapat tiket meski malam hari. Sehabis perjuangan antri yg melelahkan kami menuju KL sentral untuk menuju genting highland, naik bus kira2 Rp 140 ribu PP sudah dgn tiket gondola kereta gantungnya. Kami mendapat tiket siang, so kami masih punya waktu untuk jalan2, kami memutuskan untuk ke mid valley mall, salah satu mall terbesar di KL, hanya sekedar window shopping disitu dan sekalian makan siang di food courtnya, lalu kami balik lagi ke KL sentral untuk menuju genting highland. Perjalanan KL-Genting memakan waktu kira2 1 jam dan setengah jam diatas gondola berikut antrinya. Seperti sdh kami perkirakan genting merupakan kawasan judi,resort, hotel, dan taman bermain sekaligus *ya iyalah masak pantai dan kebun binatang -_-* kami Cuma melihat2 sebentar karena kami harus mengejar bus balik ke KL untuk bisa naik sky bridge di twin tower. Pas kita datang beberapa menit sebelum pintu ke sky bridge ditutup, lega..akhirnya bisa naik ke sky bridge dan melihat KL di sore hari dari ketinggian.


China Town @ Petaling Street
Setelah itu karena hari masih agak sore kami melanjutkan jalan2 ke mall suria yg masih dalam satu komplek di twin tower, dan juga kami makan malam di food court mall suria. Setelah agak kenyangan, kami memutuskan untuk  menonton film di bioskop suria. Sambil menunggu film main jalan2 dulu ke toko buku kinokuniya. Film Shinjuku incident yg kami tonton yg ternyata agak membosankan berakhir malam hari dan kami balik ke hostel dgn jalan kaki, karena jaraknya ndak terlalu jauh dgn hostel kami.


Kereta Gantung di Genting Highland

Hari terakhir kami di KL tak terjadi hal2 yg istimewa, Cuma kami harus bangun pagi2 karena perjalanan dari hostel ke KL sentral yg perlu waktu dan perjalanan bus dari KL sentral ke bandara LCCT yg menempuh sekitar satu jam perjalanan (KL punya dua bandara satunya adalah KLIA), so hari itu kami agak tergesa-gesa dan sarapan pagi dgn tergesa2 pula. Dan tidak tahunya sodara2 pesawat kami ke Surabaya harus delay dua jam!. But..suatu hari kami mendapat kompensasi dari pihak air asia dgn memberi kami voucher Rp 500 ribu atas keterlambatan dua jam tersebut..yayyy….
Sore harinya kami sudah sampai kembali ke Surabaya dari trip paling mengasyikkan selama lima hari di s’pore dan m’sia. Kenangan tak terlupakan dgn rekan2 yg begitu menyenangkan, sangat berkesan.
0 Responses

very appreciate if it is not anonymous